TEMPO.CO, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) membidik investor dari institusi dana pensiun untuk menanamkan modal salah satunya pada instrumen Efek Beragun Aset (EBA). Alasannya instrumen tersebut bersifat jangka panjang.
“Kami tawarkan calon investor instrumen relatif aman yang juga memberikan return kompetitif,” kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo dalam webinar terkait instrumen investasi aman di Jakarta, Kamis 5 November 2020.
Menurut dia, BUMN di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu menerbitkan sejumlah instrumen investasi mulai dari EBA Surat Partisipasi, obligasi, hingga surat utang jangka menengah (MTN).
Tujuan penerbitan itu, lanjut dia, sebagai sumber dana untuk membiayai proyek di antaranya pembangunan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Tawaran dari SMF itu mendapat sambutan positif dari Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PDPLK) karena peluangnya besar.
Ketua Umum PDPLK Nur Hasan Kurniawan dalam kesempatan yang sama mengatakan dana pensiun menanamkan dananya pada instrumen investasi yang diperbolehkan oleh regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti dalam 17 jenis investasi dana pensiun, termasuk EBA.